HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN COVID-19 DENGAN FUNGSI PARU PADA PENYINTAS COVID-19 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
DOI:
https://doi.org/10.62335/sinergi.v2i4.1102Keywords:
Coronavirus, SARS-CoV-2, Fungsi Paru, Spirometri, PandemiAbstract
COVID-19 telah menginfeksi banyak orang di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir. Virus ini terutama menargetkan sistem pernapasan dan membuat para penyintasnya berisiko mengalami efek jangka panjang setelah sembuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara tingkat keparahan klinis COVID-19 dengan fungsi paru-paru pada penyintasnya. Spirometer berbasis PC digunakan untuk memeriksa fungsi paru pada penyintas COVID-19 ringan hingga sedang di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Mayoritas penyintas COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memiliki tingkat keparahan klinis ringan (86,5%). Parameter spirometri yang mengalami penurunan paling banyak adalah VEP1 (16,2%), dan mayoritas penyintas COVID-19 memiliki fungsi paru yang normal (89,2%). Fungsi paru pada penyintas COVID-19 memiliki hubungan yang signifikan dengan keparahan klinis, yang dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,005 (p < 0,05) pada uji Fisher exact. Terdapat hubungan antara tingkat keparahan klinis riwayat COVID-19 dengan fungsi paru pada penyintas, sehingga perlu dilakukan tindak lanjut pada pasien COVID-19 setelah dinyatakan sembuh dan diperlukan penatalaksanaan lebih lanjut pada pasien yang mengalami penurunan fungsi paru