HUBUNGAN DERAJAT MEROKOK TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PARU :SEBUAH KAJIAN LITERATUR
DOI:
https://doi.org/10.62335/sinergi.v2i2.885Keywords:
Merokok, Fungsi Paru, Spirometri, VEP1, KVP, VEP1/KVPAbstract
Rokok merupakan gulungan tembakau seukuran jari kelingking yang dibungkus dengan daun nipah atau kertas. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia, dengan 40 di antaranya diketahui sebagai penyebab kanker pada berbagai organ tubuh manusia. Sebanyak delapan dari sepuluh penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat mengurangi fungsi paru, termasuk kapasitas vital paksa, volume ekspirasi paksa dalam satu detik, VEP1 / KVP, dan aliran ekspirasi paksa pada 25-75%. Studi literatur ini merupakan tinjauan naratif yang membahas berbagai literatur primer dengan desain penelitian observasional mengenai hubungan antara derajat merokok dan penurunan fungsi paru. Penulis melakukan pencarian literatur di enam basis data, yaitu PubMed NCBI, ProQuest, Google Scholar, Elsevier, ResearchGate, dan European Respiratory Journal. Dari 1.545 literatur yang ditemukan, hanya 15 literatur yang memenuhi kriteria inklusi. Sebelas dari lima belas literatur tersebut menyatakan adanya penurunan fungsi paru yang signifikan seiring dengan peningkatan derajat merokok, sementara tidak ditemukan perbedaan signifikan pada empat literatur lainnya. Kesimpulan dari studi ini adalah adanya hubungan antara derajat merokok dengan penurunan fungsi paru, dengan sebagian besar perokok mengalami penurunan fungsi paru yang signifikan. Beberapa faktor yang berhubungan dengan penurunan fungsi paru antara lain usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, durasi merokok, serta jumlah batang rokok yang dihisap setiap harinya