ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A DENGAN POST OPERASI LAPAROTOMI Et CAUSA APPENDISITIS DENGAN PENERAPAN FOOT MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DI RUANGAN RAWAT INAP RSU HOLISTIC PURWAKARTA TAHUN 2025
DOI:
https://doi.org/10.62335/empiris.v2i1.1043Keywords:
Laparotomi, Foot Massage, Nyeri, Appendisitis, Asuhan KeperawatanAbstract
Latar Belakang. Nyeri pasca operasi laparotomi akibat appendisitis merupakan keluhan utama yang memengaruhi kualitas hidup pasien. Meskipun terapi farmakologi seperti analgesik efektif, kombinasi dengan terapi komplementer seperti foot massage dapat meningkatkan efektivitas penurunan nyeri. Namun, penerapannya masih jarang di Indonesia, termasuk di RSU Holistic Purwakarta, yang memiliki 15% pasien laparotomi dari total tindakan bedah. Tujuan penelitian. Menganalisis penerapan foot massage dalam asuhan keperawatan untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi laparotomi. Metode. Studi kasus dengan pendekatan deskriptif analitik. Pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan tinjauan literatur. Intervensi foot massage diberikan selama 10–15 menit, 24 hingga 48 jam setelah pembedahan dan 5 jam setelah pemberian analgesik, selama 3 hari berturut-turut. Hasil. Skala nyeri pasien turun dari 4 menjadi 2 setelah 3 hari intervensi. Terjadi peningkatan mobilitas fisik, penurunan kecemasan, perbaikan pola tidur, serta tidak ditemukan tanda infeksi pada luka operasi. Pasien juga menunjukkan peningkatan partisipasi dalam aktivitas harian dan pemahaman perawatan mandiri. Simpulan. Terapi Foot massage efektif sebagai terapi komplementer dalam menurunkan nyeri pasca operasi laparotomi. Kombinasi dengan manajemen nyeri farmakologi dan edukasi pasien mempercepat pemulihan. Disarankan terapi foot massage dapat diterapkan oleh perawat sebagai salah satu terapi pendukung yang dapat menurunkan nyeri pasca operasi laparotomi









