Dialektika Tradisi dan Modernitas: Kajian Arsitektur Regionalisme pada Pusat Seni dan Budaya Bone
DOI:
https://doi.org/10.62335/cendekia.v2i2.875Keywords:
Arsitektur Regionalisme, Pusat Seni dan Budaya, Bone, Gubahan Arsitektur, Identitas LokalAbstract
Kabupaten Bone merupakan salah satu Kabupaten terluas di Sulawesi Selatan yang memiliki keanekaraman seni dan budaya yang didukung dengan adanya komunitas yang mengadakan kegiatan hingga saat ini. Komunitas tersebut merupakan salah satu wadah untuk menampung kreativitas generasi muda serta bentuk upaya pelestarian seni dan budaya Bone. Meskipun begitu, pengadaan komunitas saja belum mampu mendukung secara maksimal kegiatan seni dan budaya, sehingga perlu adanya sebuah tempat terpusat yang bersifat publik dengan fasilitas yang memadai untuk mendukung aktivitas dan kreatifitas generasi muda. Oleh karena itu, Perancangan Pusat Seni dan Budaya hadir sebagai wadah untuk aktivitas tersebut. Penelitian ini mengeksplorasi gubahan arsitektur regionalisme sebagai pendekatan desain untuk menciptakan bangunan yang representatif dan kontekstual sehingga wujud budaya tidak hanya terlihat sebagai tindakan tetapi juga sebagai sebuah karya yang bisa dilihat, diraba, dan juga didokumentasikan. Pada perancangan ini menggunakan metode penelitian meliputi studi literatur, observasi lapangan, dan analisis preseden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan elemen-elemen arsitektur tradisional Bone dengan prinsip-prinsip desain modern menghasilkan gubahan arsitektur yang harmonis, fungsional, dan mampu membangkitkan kembali identitas lokal yang dapat dilihat dari tata olah massa, zonasi ruang, pemilihan struktur, dan ornamen bangunan.








